Friday, April 12, 2013

Diantara Jomblo


Sesekali terlintas dikepala ini, betapa enaknya jomblo, kangen rasanya untuk menjadi jomblo. Jomblo yang saya maksudkan disini sudah pasti tidak punya pacar atau sedang sendiri, kalau kata jejaring sosial 'single', gak pake 't' lho ya. Tergantung sudut pandangnya kalau menurut saya, jomblo itu enak atau tidak, mengasyikkan atau malah menjenuhkan. Pada tulisan kali ini saya ingin membahasnya lebih dalam, bukan karena terinspirasi dari @kplr, atau ingin menyudutkan salah satu pihak. Hanya ingin mengutarakan pendapat mengenai yang namanya jomblo.

Mengapa orang jomblo? Ada beberapa alasan atau lebih tepatnya penyebab. Saya ulangi, ada beberapa REASON mengapa orang menjomblo. Khusus untuk kata reason saya perjelas karena orang 'positif' akan berpikir reason, sedangkan orang 'negatif' akan berpikiran excuse/alasan (akan kita ulas dilain kesempatan). Yang saya ketahui hanya beberapa saja, kalau seandainya kurang silahkan ditambahkan.


1. Jomblo karena dia seorang PLAYER


     Atau mungkin teman lebih mengenal dengan nama Playboy. Ada beberapa pria yang memang terlahir dengan bakat ini. Bisa dengan wajah yang ganteng, penampilan menarik, sampai cara bicara yang dikagumi wanita. Jelas bukan gue banget. Pria seperti ini, biasanya lebih memilih menjadi jomblo, karena dengan masih single, dia bisa mendekati semua wanita disekitarnya. Walaupun sebenarnya setelah menjalin hubungan dengan satu wanita, para pria masih bisa mendekati wanita-wanita lain, dengan sebuah resiko BESAR tentunya. Nah, dengan tetap menjadi seorang jomblo, sebuah resiko tadi tidak akan ada.
        
     Jomblo karena seorang player ini, akan berhenti dari status kejombloannya disaat dia sudah mengalami kejenuhan, jenuh karena kehidupannya begitu-begitu saja, jenuh karena ooh ternyata wanita sama saja, atau jenuh SAMA wanita, mau coba sama yang lain mungkin?


     Tokoh : Raffi Ahmad, Ariel Noah, Dhani Ahmad, Gede Puspa, Kiwil.
        
2. Jomblo karena dia TIDAK LAKU


     Memang sedikit vulgar kata yang digunakan, apalagi kalau ditambah tanda seru diakhiran..hahaha.. Ini bukan bermaksud menghina ya teman, karena semua pria, mungkin juga wanita, pasti mengalami saat-saat dimana dia tidak laku. Tidak laku bisa jadi karena media promosinya tidak tepat, atau target marketnya kurang jelas, dan terakhir mungkin kualitas produknya yang kurang bagus. Mirip seperti ilmu desain grafis huh?

     Media promosi, saya ibaratkan mungkin bagaimana cara bicara, perilaku di depan wanita, dan lainnya. Ini penting teman, tapi mungkin nomer tiga terpenting. Karena ini semua bisa dilatih, bagaimana cara memperlakukan wanita dengan baik, bagaimana cara berperilaku di depan wanita agar para cewe-cewe bisa takluk.
     Target market, ibarat wanita-wanita yang menjadi sasaran. Ini harus jelas teman, saya katakan ini nomer dua terpenting, mencari perempuan yang menengah keatas? Kebawah? Tengah-tengah? Oriental? Arabian? Javanese? Pendiam? Cerewet? Dan segala macamnya. Karena kalau tidak jelas, akan berakibat semua tipe wanita dikejar. Imbasnya, kesan yang diterima oleh orang sekitar adalah, pasti dia bener-bener ndak laku, soalnya semua wanita dikejar-kejar.
     Dan yang terakhir Product Quality. Ini yang terpenting, ya ini ibarat diri sendiri. Silahkan ngaca. Jelek, bukan berarti tidak bisa jadi Playboy, dan ganteng belum tentu banyak ceweknya. Produk yang jelek, kalau di iklankan kepada target market yang sesuai dan dengan media promosi yang tepat, pasti laku. Begitu juga sebaliknya. Produk bagus, tidak diiklankan, siapa mau beli?
        
     Jomblo tidak laku ini akan berakhir disaat dia sudah paham akan ketiga aspek diatas, dan menyesuaikan ketiganya sehingga dirinya bisa laku dan diterima oleh para wanita. Atau bisa juga kejombloannya akan berakhir saat Tuhan sudah merasa iba.


Tokoh : saya (duluuu..), Ringgo Agusrahman, bisa nambahin? Atau ada sukarelawan yang mau saya masukkan namanya dsini?
        
3. Jomblo karena dia HOMO


     Nah, ini lain lagi ceritanya. Saya sering membincangkan tentang homo, gay dan sebagainya, ini bukan bermaksud menghina mereka, justru sebaliknya. Saya ingin lebih sering membicarakan hal-hal seperti ini, sehingga orang lama kelamaan akan terbiasa dan akhirnya bisa diterima dimasyarakat.

     Oke back to jomblo karena homo. Saya punya beberapa orang teman yang memang secara jujyur sob (logat mongol) dia mengakui bahwa dirinya homo. Bahkan atasan saya di kantor dulu, jaman tahun 2006an, homo tulen, (sekarang beliau sudah wafat semoga nyaman disisiNYA). Nah, para penyuka sesama jenis ini, mau tidak mau akan mengatakan kepada orang-orang disekitarnya bahwa mereka jomblo. Walaupun sebenarnya mereka sedang menjalin hubungan sesama. Karena kita tahu sendiri masyakat Indonesia yang super kepo ya?! Karena kalau seandainya mereka bilang sudah punya pacar, pertanyaan akan nyambung ke yang lain-lain. “Mana pacarnya kenalin dong?” nahloo mau bawa cowok sebagai pacar? Kemudian bisa nyambung pula, “kapan nih nikah, kan calon udah ada?” set dah, emang disini udah boleh nikah sesama jenis?
        
     Jomblo ini agak sulit memprediksi kapan akan mengakhiri kejombloannya. Kecuali dia memang sudah memutar haluan untuk kembali menyukai lawan jenis. Atau pilihan kedua, hukum dan masyarakat di Indonesia sudah melegalkan yang namanya pernikahan sesama jenis.


Tokoh : Raditya Dika (mungkin?), Mongol (lebih mungkin?), mr.xxx, mr.yyy, mr.zzz. (beberapa nama disamarkan agar tidak diciduk ormas yang suka ‘main’ sama hakim sendiri.
        
4. Jomblo karena dia NYAMAN dengan keJOMBLOannya


     Ini yang terakhir dari saya, jomblo yang dia memang nyaman dengan status jomblonya. Jomblo yang seperti ini, sedikit mencurigakan teman. Dia nyaman memang beneran nyaman, atau pura-pura nyaman, atau dia mengkondisikan supaya menjadi nyaman?

     Beneran nyaman ya mungkin karena dia jadi punya banyak waktu untuk fokus terhadap pekerjaannya, sehingga tidak ada wanita yang mendadak minta dianter kesana kesini, mengajak ngobrol ditelepon berlama-lama. Bisa fokus terhadap hobinya, dan barang-barang keinginaanya tanpa dicampuri cara berpikir wanita.
     Pura-pura nyaman, ini berarti dia tidak benar-benar nyaman akan keadaan ini. Ini artinya ada sesuatu yang ditutupinya, namun tidak ingin terlihat sedang menyembunyikan sesuatu. Bisa jadi karena sebenernya dia ingin mengakhiri kejombloannya, namun karena terdesak keTIDAKLAKUan akhirnya dia terpaksa harus menjomblo. Atau sebenernya dia sudah punya pasangan, yang sejenis tapinya hehe, entahlah.. hanya dia dan Tuhan serta sang suratma yang tahu.
     Mengkondisikan supaya nyaman, nah ini akan menjadi seperti agak dipaksakan. Dimana sebenarnya dia sama sekali tidak suka dengan kejombloannya, tapi karena selalu menemukan jalan dan gang buntu, maka mau tidak mau dia harus membuat kondisi jomblonya menjadi nyaman. Kasihan sekali jomblo yang satu ini, tidak menutup kemungkinan apabila dia tidak berhasil mengakhiri kejombloannya, maka dia bisa saja akan memilih mengakhiri kehidupannya.

Itu tadi empat tipe jomblo menurut pandangan saya, sekali lagi ini hanya opini pribadi. Kalau teman anggap benar ya silahkan, kalau dirasa kurang tinggal ditambahkan, kalau salah ya harap maklum. Tema ini sempat saya tweet, dan mendapat respon dari beberapa teman yang akan saya tampilkan berikut ini.

Tweet saya @indragede
            “Jomblo itu antara Player, Tidak Laku dan Homo..."

Receiliart @Marcia_no
            “Atau jomblo itu lg ga pgn dirempongin..”

IGB. Bayu Baruna A. @BayuBaruna
            “jomblo itu yg eeh.. itu loo.. yg gitu…trus meledak…”

Arini Hanindharputri @ririenzoro
            “gpp jomblo yg penting dy mencintaiku selamanya”

dangap-dangapTM @KPLR
            “I bokir ape orange :/”

Amie Indalone @AmieIndalone
            “Jomblo + Homo itu cuma KOPLAR”

Dan post kali ini saya tutup dengan sebuah quote yang menurut saya benar apa adanya.

"WHEN YOU'RE SINGLE, ALL YOU SEE ARE HAPPY COUPLES.
          WHEN YOU'RE TAKEN, ALL YOU SEE ARE HAPPY SINGLES."

5 comments:

  1. jomblo itu, karena "Backstreet", dan emg "Lagi Gak Emut" ko CIIIPPUUNNNN... :P

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bro santai bro.. kehidupan akan indah pada waktunya (koplar teguh)
      @adisuryawan

      Delete
    2. hoaaahahahaha... alibi alibiii...

      Delete
  2. "WHEN YOU'RE SINGLE, ALL YOU SEE ARE HAPPY COUPLES.
    WHEN YOU'RE TAKEN, ALL YOU SEE ARE HAPPY SINGLES."

    Ini niih, iniii niihhh!!!
    Kalau dipikir - pikir dulu aku jomblo karena trauma. Trauma dideketin cowok, sampe mepet, eh pas uda terbiasa malah suka sama orang terdekat. Dan itu terjadi tidak cuma sekali. Kasian kan aku.
    Tapi syukur deh sama bapak brewok gembul yg satu ini (kok jijik ya) aku dicintai dan bisa mencintainya selamanya :)

    ReplyDelete