Sunday, September 2, 2012

Perjalanan Baru




Life is never flat, begitu kata salah satu motto makanan ringan chitato, mungkin teman masih ingat? Sama persis seperti yang ayah saya sering katakan. Hidup ini tidak pernah datar, ada saatnya berada di tempat yang tinggi, sesekali berada di kedalaman, dan kadang mendaki sedikit namun terperosok sangat curam.

Begitulah seharusnya kehidupan berlangsung.

Sekarang saatnya saya turun dari bus mewah, setelah berhari-hari melalui jalan aspal. Tertawa, bersenang bersama, suka dan duka. Beberapa teman ada yang turun, ada pula di beberapa waktu teman baru yang ikut naik dalam perjalanan. Melewati jalan tanah yang sesekali berlumpur, berbatu, jembatan kayu, jalan aspal hot mix, tikungan tajam, sampai jalan yang kebanjiran.

Sebenarnya, perjalanan dengan bus mewah ini sangatlah nikmat. Makanan minuman selalu tersedia, uang saku dibagikan setiap jadwalnya (walau belakangan selalu telat, haha..), banyak teman untuk sharing, berbagi ilmu, berbagi cerita kehidupan. Dan untuk beberapa orang di bus ini, bergosip dan iri hati terhadap sesama merupakan hobi mereka.

Sebentar lagi bus mewah sampai pada persimpangan. Bus akan lewat jalur kiri dan saya harus ke arah sebaliknya, saya harus turun. Meninggalkan teman selama perjalanan, meninggalkan kenangan yang tak akan terlupakan. Saatnya saya melanjutkan perjalanan dengan lebih mandiri. Perjalanan setapak, dengan bekal dari teman di bus yang mengisi penuh ransel. Mulai dari minuman persahabatan, mie instant kesabaran, roti semangat juang, selai rajin dan tekun, serta banyak lagi.




Untungnya ada seseorang yang akan menemani. Bersama menyusuri jalan, sehingga selama perjalanan menjadi tidak membosankan. Semoga kita bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat. Karena saya tahu, perjalanan ini tidaklah mudah. Tentunya tidak semudah berada di bus mewah, dimana bisa santai, duduk manis sambil bergembira.

Hanya berbekal sebuah peta lusuh nan jadul. Berharap masih akurat dan tidak membuat salah arah sehingga tersesat. Arah tujuan akhir saya dengan teman di bus mewah, sebenarnya hampir sama. Namun dengan berjalan kaki, saya bisa lebih leluasa, untuk berhenti sesaat, untuk mampir dibeberapa tempat, untuk menikmati tempat persinggahan.




Entahlah, saya bisa sampai lebih cepat atau malah lebih lambat dari teman di bus. Tapi inilah jalan saya, akan saya nikmati dan sampai berjumpa di tempat tujuan kawan..

4 comments: