sudah nggak hangat lagi bahkan sudah basi sebenernya, maap baru
sempet posting, hehe..
Hujan lebat pada hari Minggu, tanggal 25 bulan kemarin
memakan korban. Air menggenangi beberapa titik di seputaran Abian Base, tempat
tinggal saya. Beruntung studio GEDE Production berada di tanah yang sedikit lebih
tinggi, sehingga tak tersentuh luapan air.
Terang benderang, tapi disebrang banjir nih.. |
Sebuah kios press ban mobil yang tepat berada di
seberang GEDE Production, kebanjiran. Setiap kali hujan turun, air selokan kios
itu pasti meluber ke jalan. Kadang tak perlu menunggu hujan turun air selokan
sudah tumpah memenuhi halaman parkirnya.
Selain banjir di beberapa titik seputaran Abian
Base, sebuah Smartphone Blackberry juga dilaporkan hilang. Ya, itu adalah
handphone saya, hiks.
Menjelang magrib, Bayu Menara akan membonceng saya
menuju Radio. Setelah seharian mengobrak-abrik seisi GEDE Production, selanjutnya
akan dilanjutkan ke Radio Menara.
Mentari sudah mulai bersembunyi, terasa lebih gelap
dari biasanya. Setelah memperhatikan langit, ternyata mendung. Bayu mulai
bersiap dengan motornya, saya menutup dan mengunci pintu besi harmonika.
Saatnya gooo..!!!
Ehh.. Malah hujan turun. Dan tidak pakai basa basi,
langsung deras dengan butiran air sebesar biji jagung. Yah dengan terpaksa saya
mengeluarkan mantel hujan. Sesaat setelah terpasang rapi kami terobos hujan, saya sempatkan
untuk bbm calon bini. Ya sekedar memberi kabar, karena dia juga berencana ke
Radio. Bbm terkirim, saya masukkan hp ke kantong jaket. Oia, jaketnya baru,
hehe, hasil karya calon adik ipar, bahan parasut warna hitam.
Ditengah perjalanan, dengan jarak yang harus
ditempuh sekitar 9 km, terasa backpack laptop basah, wah ntar laptop rusak bisa
ngamuk nih calon bini. Dengan sigap saya pindahkan kedepan, sehingga jadi
chestpack.
Kiri punya adik & kanan punya bini |
500 meter menjelang sampai, hujan reda. Saya
sempatkan mengecek hp apakah ada balasan dari calon bini. Wwuuuaaaddduuuuhhhhh...!!!
Hp yang tadinya saya taruh di kantong jaket kok nggak ada! Mencoba untuk tenang
saya cari di tas, kantong celana, tanpa memberitakan ke Bayu, agar tetap konsen
berkendara. Sampai di Radio saya cek semua kantong sampai tas. Saya memang
kadang teledor, kali-kali aja nyangkut di suatu tempat. Ternyata tidak ketemu
juga.
Setelah dipikir-pikir serta diingat-ingat.
Sepertinya jatuh di jalan, sepertinya saat saya memindahkan posisi tas dari
punggung ke depan. Siaalll.. kata saya dalam hati..
Belum ada setahun handphone itu berada di tangan
saya, sudah maen hilang aja. Dengan demikian total sudah pernah membawa 7
handphone berbeda dan 3 diantaranya HILANG dengan bersisa charger, kotak dan
kabel data serta headset.
ini lumayan nih, kurangnya "cuma" signal grps, dan gak ada game |
Nasib nasib, yaa begitulah hidup.. Alhasil selama
tiga hari tanpa hempong. Dan itu menyenangkan kawan! Di hari keempat ditemani calon
bini akhirnya membeli sebuah handphone baru, pinginnya sih android. Samsung?
Semua orang bawa, Xperia? Sepertinya hanya buat game dan entertaint aja.
Dipilihlah blackberry LAGI yang memiliki harga paling murah dengan pertimbangan
klien, semua klien saya ada di bb contact (untung saya rajin backup bb).
Demikian berita hangat yang sudah dingin. Mati satu
tumbuh seribu! Hilang bb satu ganti dengan uang seribu??!! #dafuq
UPDATE!!
Ternyata BB adik yang ada di foto diatas, ternyata jatuh juga. Kejadiannya tepat sehari setelah tragedi jatuhnya handphone saya. Sama-sama malam hari, jatuh dijalan disaat dia sedang memacu Honda Beat Hitam (mirip punya @ririenzoro). Begitu terasa jatuh, dia langsung balik, dan untungnya ketemu, sialnya ya rusak, nggak bisa diutak-atik lagi. Berikut fotonya.
HMmm.. balik lagi BB ehhee.. semoga kali ini nasibnya si BB lebih baik dan lebih panjang umur
ReplyDeleteamiiinnnnn... ;D
Delete